MODUL DASAR -
DASAR OTOMOTF KELAS X
Dasar Sistem
Hidrolik dan Pneumatik
Sekolah : SMKN 1
MUARA UYA
KELAS : X
TKRO 1
GURU PENGAMPU : WAHID NURMAWAN,S.Pd
Judul Elemen |
Dasar sistem hidrolik dan pneumatik |
Deskripsi |
Meliputi pemahaman peserta didik terkait prinsip dasar sistem hidrolik dan pneumatik, termasuk
komponen sistem hidrolik dan pneumatik. |
Kelas |
10 |
Alokasi Waktu |
720 Menit |
Jumlah Pertemuan |
2 Pertemuan |
Fase Capaian |
E |
Profil Pelajar Pancasila |
Beriman, bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak Mulia,
Mandiri, Bernalar Kritis, dan Kreatif |
Model Pembelajaran |
Dicovery Learning |
Moda Pembelajaran |
Luring |
Metode Pembelajaran |
Diskusi, presentasi, demonstrasi, simulasi praktik, kunjungan industri |
Bentuk Penilaian |
Asesmen Non Kognitif dan Kognitif |
Sumbar Pembelajaran |
Buku Paket, Modul, Internet dan Lainnya |
Bahan Pembelajaran |
Film animasi
Sistim Hidrolik dan Penumatik, Vidio penerapan hidrolikk penumatik di industri |
Alat Praktik Pembelajaran |
Kompresor,
hidrolik pres, dongkrak, Scissor lift, Two Post lift |
Media Pembelajaran |
LCD Projector, PPT, Video Pembelajaran, Internet |
Tujuan Pembelajaran |
- Peserta didik
mampu menjelaskan prinsip
dasar sistem hidrolik dan pneumatik - Peserta didik
mampu menjelaskan cara kerja sistem
hidrolik dan pneumatik pada
kendaraan bermotor dengan benar dan jelas. - Peserta didik mampu
menjelaskan komponen sistem hidrolik dan pneumatic di bidang otomotif |
PERTEMUAN 1 LURING (360 MENIT)
Kegiatan Awal ( 20 Menit) 1. Peserta didik
dan Guru memulai
dengan berdoa bersama. 2. Peserta didik
disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama
dengan guru. 3.
Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang kesepakatan yang akan diterapkan dalam pembelajaran 4.
Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik: a.
Pernahkah kamu mendengar kata Hidlokik dan Pneumatik ? b. Apa yang dapat kamu bayangkan dari
Hidrolik dan Pneumatik ? |
Kegiatan Inti ( 325 Menit) 1. Peserta didik
mendapatkan pemaparan secara umum
tentang pengetahuan prinsip dasar sistem
hidrolik dan pneumatic dan cara kerja
sistem hidrolik dan pneumatik. 2. Dengan metode
tanya jawab guru
memberikan pertanyaan mengenai: a. Menurut pendapatmu apa yang dimaksud dengan Sistem hidrolik dan Pneumatik ? b. Coba sebutkan contoh penerapannya dalam
bidang otomotif yang
kamu ketahui ? c. Apa yang
dimaksud dengan Viskositas ? 3. Secara kolaborasi (bergantian di kelas)
coba lengkapi flowchart berikut dengan simbolnya di papan tulis atau media lain 4. Peserta didik
secara berkelompok mempraktikkan penyusunan flowchart 5. Peserta didik
secara berkelompok mempresentasikan hasil penyusunan flowchartnya 6. Peserta didik
diminta untuk mengerjakan soal Latihan. |
Kegiatan Penutup (15
Menit) 1. Peserta didik
dapat menanyakan hal yang tidak
dipahami pada guru 2. Peserta didik
mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama
mengerjakan 3. Peserta didik
menerima apresiasi dan motivasi dari
guru. |
Referensi M. Syarif.
“Modul Dasar Hidrolik dan Peneumatik”,kementrian pendidikan dan kebudayaan. 2013 |
LAMPIRAN
RINGKASAN MATERI
Sistem Hidrolik Dan Pneumatic
Sistem
Hidrolik Dan Pneumatic
Membicarakan sistem hidrolik
berarti membicarakan teknologi yang berhubungan dengan penggunaan
dan karakteristik/sifat-sifat cairan (liquid). Zat cair ini digunakan untuk melakukan gerakan segaris maupun
berputar. Dengan ditemukannya hukum
Pascal yang meng-hypotesa-kan bahwa tekanan yang diterima seluruh permukaan
akibat cairan adalah sama, maka pemanfaatan cairan akan semakin
beragam. Cairan bisa berfungsi sebagai
penerus tenaga (transmitting power), melipatgandakan tenaga (multiplying force)
juga bisa berfungsi untuk
merubah gerakan (modifying motion). Sehingga pada jaman industri modern ini penggunaan
sistem dan alat-alat hidrolik sudah semakin luas jangkauannya.
Beberapa keuntungan menggunakan tenaga hidrolik adalah:
ü
Memindahkan tenaga yang besar dengan
menggunakan komponen yang relatif kecil.
2.
ü
Pengontrolan dan pengaturan lebih mudah
ü Mudah dipindahkan dalam arah kebalikan (Reversible)
ü
Melumasi dan merawat
sendiri (self lubricating) sehingga usia pakai
lebih panjang
ü Rancangan yang sederhana (lingkages yang rumit digantikan oleh sedikit komponen-
komponen pre-engineered)
ü Fleksibilitas
(komponen-komponen hidrolik bisa dipasang pada kendaraan hanya dengan mengalami
sedikit sekali masalah)
ü Kehalusan
(sistem hidrolik beroperasi dengan halus dan
tidak bising danmenimbulkan sedikit sekali getaran)
ü Kontrol
(operator melakukan kontrol relatif sedikit atas berbagai macam kecepatan dan gaya)
ü Sedikit gaya yang hilang (gaya hidrolik
bisa digandakan besar sekali dan disalurkan sepanjang
badan kendaraan dengan sedikit gaya yang
hilang)
ü Perlindungan atas beban berlebih
(sistem hidrolik dilindungi terhadap kerusakan yang disebabkan oleh kelebihan beban (overload damage)
dengan katup-katup yang bekerja secara
otomatis)
Beberapa kelemahan yang ada pada sistem hidrolik, adalah:
Ø Rawan terhadap
kecelakaan akibat tekanan tinggi dari fluida (high pressure liquid)
Ø Kebocoran kecil
bisa berakibat fatal baik pada pemindahan tenaga maupun penyebab
kecelakaan Sistem hidrolik memerlukan bagian dengan tingkat presisi tinggi.
Ø Membutuhkan perawatan
yang intensif sehubungan
dengan iklim atau· cuaca supaya tidak mudah terkena
karat, kotoran dan pencemaran oli.
Salah satu bentuk pemindahan energi (transfer of energy) dengan
menggunakan sistem hidrolik secara skematis adalah sebagai berikut:
Gambar 1. Pemindahan Energi Pada Sistem
Hidrolik
Pada sebuah piston dalam sebuah bejana yang memiliki luas
permukaan sentuh ke cairan sebesar A m2 diberi gaya sebesar F Newton
(N) maka cairan diseluruh bejana akan memberikan tekanan yang sama
pada seluruh permukaan bejana sebesar P Newton/m2.
Secara sederhana dapat dirumuskan:
Keadaan fluida
yang tidak bisa dimampatkan tersebut
banyak digunakan untuk memindahkan energi
maupun mengontrol sistem
yang lebih besar.
Sistem pneumatis mempunyai
prinsip yang
mirip dengan sistem hirolik. Sistem ini menggunakan udara
yang dimampatkan untuk mengontrol pemindahan energi.
Nama, fungsi dan cara kerja komponen
hidrolik
Didalam sistem hidrolik
komponen-komponen akan tersusun
dalam suatu rangkaian
yang memungkinkan terjadinya pemindahan energi
dengan media hidrolik.
Dalam sebuah sistem
hidrolis dibuutuhkan beberapa komponen pendukung, yaitu:
Pembangkit tekanan hidrolis
Pembangkit tekanan hidrolis ini akan mengubah energi
mekanis manjadi tekanan. Komponen yang digunakan
biasanya adalah pompa tekanan. Pompa ini akan menaikkan tekanan hidrolis sampai batas yang dibutuhkan oleh sebuah system.
Energi mekanis bisa didapatkan dari engine, motor listrik, maupun tenaga manusia. Kemampuan untuk membangkitkan
tekanan ini tergantung pula dari seberapa
besar energi yang bisa dihasilkan oleh penggerak pompa.
Penyalur tekanan hidrolis
Secara umum, pipa elastis yang digunakan nuntuk menyalurkan tekanan
hidrolis ini. Hal ini dikarenakan pipa elastis mudah untuk dilbengkokkan dan mempunyai kemampuan
menahan tekanan yang baik. Apabila menggunakan pipa pejal, maka akan lebih sulit
untuk dibentuk
Pengubah tekanan
hidrolis menjadi energi
mekanis
Komponen ini bisa disebut juga dengan aktuator. Bentuk aktuator
bermacammacam disesuaikan dengan kebutuhan. Dari tekanan hidrolis
yang dibangkitkan oleh pompa
hidrolis, bisa diubah dalam bentuk
gerakan rotasi (putar) maupun gerakan translasi (maju-mundur). Untuk mengubah menjadi gerakan rotasi dibutuhkan torque converter. Sedangkan untuk
mengubah tekanan hidrolis menjadi gerakan
traslasii dibutuhkan silinder
hidrolis. Silinder hidrolis
ini bisa menggunakan single action maupun double action.
Prinsip kerja pompa
fluida
Kunci dari pada system hydraulic
adalah pompa yang dapat mengubah
dari energi mekanik
menjadi energi hidraulik. Energi mekanik diperoleh
melaluii tenaga manusia,
elektrik motor ataupun
engine. Pada dasarnya
pompa hidrolis akan bekerja untuk menaikan tekanan
cairan hidrolis. Tinggi rendahnya tekanan
yang dihasilkan tergantung dari beberapa hal, antara lain kekuatan pompa, kekuatan rangkaian, kekuatan penggerak
pompa dan beban yang ditanggung.
Jenis-jenis pompa
Didalam sistem hidrolis
ini, ada beberapa
jenis pompa yang sering digunakan. Perbedaan penggunaan
pompa ini tergantung dari konstruksi dan cara kerja sistem hidrolis tersebut.
Beberapa jenis pompa yang sering digunakan adalah:
Hand Operated Hydraulics Pump
Pompa yang diperoleh melalui tenaga tangan dengan maksud
emergensi untuk me-backup pompa utama
dan untuk ground check dari system hydraulics. Dua langkah dari hand pump
menghasilkan tekanan dan aliran
cairan setiap langkah dan banyak dipakai pada pesawat terbang. Type ini terdiri dari silinder yang mempunyai check valve,
batang piston, handle yang mempunyai check valve untuk lubang masuk
cairan.
Cara kerja
:
Handle ke kanan : Pada saat handle ke kanan maka piston rod
juga ke kanan sehingga inlet check valve
terbuka karena kevacuman saat gerakan piston ke kanan. Hal ini akan membawa
cairan menuju ke chamber kiri, pada
waktu yang sama inner check valve tertutup.
Pada saat piston bergerak ke kanan
cairan yang ada pada chamber kanan ditekan menuju system.
Handle ke kiri : Pada saat handle ke kiri maka piston rod
juga ke kiri sehingga inlet check valve tertutup
karena karena tekanan saat gerakan piston ke kiri untuk menghindari cairan
mengalir balik ke reservoir, pada waktu yang sama cairan mengalir dari
saluran masuk (inlet port) ke chamber kanan. Cairan di dalam system : Aliran
selalu ada pada setiap 2 (dua) gerakan handle ke kiri dan ke kanan akibat perbedaan tekanan antara
chamber kiri dan kanan. Piston rod mempunyai peranan penting saat bergerak
ke kiri untuk menekan cairan pada camber
kiri menuju ke system.
Angular Piston Type
Kontruksi Angular Type seperti pada gambar dibawah
terdiri dari:
Bagian yang berputar (Coupling
shaft, universal link, connecting rod, piston dan cylinder block). Bagian
yang diam (valve plate, pump case
housing) Dinding silinder ditempatkan parallel dan mengelilingi poros pompa, untuk alas an
inilah pistonnya disebut sebagai axial pump. Seal tidak diperlukan untuk membatasi kebocoran antara piston dan bore,
tetapi mengandalkan kepresisian ukuran
antara piston dengan bore. Clearance hanya diperlukan untuk pelumasan oleh
cairan dan pemuaian piston maupun
bore. Pada saat drive coupling
menyalurkan tenaga putar dari penggerak maka
piston berputar searah dengan silindernya karena dihubungkan oleh universal
line (Silinder) dan connecting road
(Piston). Sudut (angular) antara poros drive coupling dengan poros pompa mengakibatkan piston bergerak axial
terhadap bore selama penggerak memutar pompa melalui drive coupling.
Gambar 5. Angular Type Pump.
Cara kerja :
Piston meninggalkan valve plat: Selama
putaran setengah pertama dari pompa, silinder
diletakkan pada inlet port pada valve plate. Pada saat itu gerakan
piston meninggalkan valve plate dan menghisap cairan ke dalam silinder dari inlet port.
Piston Menuju valve plat: Selama
putaran setengah kedua dari pompa, silinder diletakkan pada outlet port pada valve plate. Pada saat itu gerakan piston
menuju valve plate dan menekan cairan
di dalam silinder untuk keluar melalui outlet port. Pada saat pompa bekerja terjadi overlap pada ruang inlet dan outlet yang menghasilkan tekanan yang halus
dan rata karena tidak terjadi hentakan tekanan ( Nonpulsating pressure ) pada
output pompa.
Stroke Reduction
Principle: Panjang langkah
efektif dari piston dapat diatur dengan mengubah
sudut antara poros drive coupling
dan poros pompa seperti terlihat
pada gambar dibawah. Dengan menvariasikan langkah piston akan menvariasikan pula
banyaknya masa cairan yang mengalir
setiap langkah. Perubahan sudut cylinder block dilalukan oleh sebuah yoke yang berputar
pada sebuah pivot pin yang disebut pintle. Perubahan sudut ini secara otomatis dilakukan
oleh compensator assembly
yang tersusun dari control valve, pressure
control piston dan
mechanical linkage yang duhubungkan ke yoke.
Pada saat tekanan output pompa naik, maka pivot valve terbuka untuk mengalirkan
tekanan cairan menuju pressure control piston yang bergerak
menekan pegas dan melalui mechanical linkage memutar yoke menuju arah zero flow (zero angle). Kebalikan dari
itu bila tekanan terlalu turun makapiston dikembalikan gerakannya oleh piston menuju arah semula sehingga yoke memutar pada posisi
kea rah sudut full flow (full flow angle)
Diagram hidrolik
Didalam
sistem hidrolik, diagram hidrolik mengunakan garis dan simbol untuk mempermudah didalam
membaca diagram rangkaian
hidrolik.
Symbol Keterangan
Sedangkan gambar simbol dari komponen-komponen hidrolik
maupun pneumatik adalah sebagai berikut:
SOAL LATIHAN
PERTEMUAN 1
EVALUASI
A.
UJI KOMPETENSI PENGETAHUAN
1.
Tuliskan prinsip
kerja dari sistim hidrolik !
2.
Tuliskan dan uraikan cara kerja Hand Operated Hydraulics Pump !
3.
Tuliskan dan uraikan
cara kerja Angular Piston Type !
4.
Tuliskan dan uraikan keuntungan dan kerugian sistim Hidrolik dan pneumatik !
LEMBAR AKTIVITAS
PRAKTIK 1
Instruksi:
secara berkelompok yang terdiri dari 4 orang
1. Masing-masing anggota
kelompok mencari 1 (satu) masalah
umum yang ada pada kehidupan sehari-hari
2. Pilihlah masalah
sederhana yang ingin diangkat per kelompok
3. DIskusikan cara kerja sistim
hidrolik beserta penerapanya dalam bidang otomotif
dengan kata-kata sendiri
dan penjelasan gambar nya untuk
menyelesaikannya
Nama Kelompok : ...............................................
Anggota Kelompok
: …………………………………
Kelas :
...............................................
ASPEK
Belum Kompeten (0-6)
Cukup Kompeten (6-7)
Kompeten (8-9)
Sangat Kompeten (10)
Proses menja wab permasalahan berkelompok
Peserta didik tidak terlibat dalam penyusunan jawaban
Peserta didik terlibat dalam penyusunan jawaban namun kurang aktif
Peserta didik terlibat dalam penyusunan jawaban secara aktif tetapi menutup diri untuk diskusi
Peserta
didik terlibat dalam penyusunan
jawabansecara aktif dan terbuka
untuk diskusi
Proses presentasi hasil
Peserta didik tidak mampu mempresentas ikan hasil penyusunan
Peserta didik mampu mempresentas ikan hasil penyusunan namun dengan sikap yang
kurang baik
Peserta didik mampu mempresentas ikan hasil penyusunan dengan
sikap yang baik namun tidak mampu berdiskusi
Peserta didik mampu mempresentasika n hasil penyusunan dengan
sikap yang baik dan
mampu berdiskusi
Hasil Penyusun jawaban
Peserta didik tidak menyusun jawaban
Peserta didik kurang mampu mengidentifikas i
permasalahan dan
kurang mampu menyusun jawaban dengan baik
Peserta didik mampu mengidentifikasi
permasalahan tetapi tidak mampu menyusun jawabandengan baik atau sebaliknya
Peserta didik mampu mengidentifi kasi permasalahan dan menyusun jawaban dengan baik
RUBRIK ASESMEN PRESENTASI HASIL AKTIVITAS
PRAKTIK 1 INSTRUMEN PENILAIAN: PROSES
|
Keterangan :
Siswa yang belum
kompeten maka harus
mengikuti pembelajaran remediasi.
Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai level
kompeten
PEMBELAJARAN REMEDIASI
Siswa melakukan
• Pencarian materi
jawaban dari soal yang diberikan.
• Membuat jawaban
dari soal yang diberikan melalui lembar gamabar.
PERTEMUAN 2 LURING (360 MENIT)
Kegiatan Awal ( 20 Menit) 1. Peserta didik
dan Guru memulai dengan berdoa bersama. 2. Peserta didik
disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama
dengan guru. 3.
Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang kesepakatan yang akan diterapkan dalam pembelajaran 4.
Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik: a.
Pernahkah kamu mendengar kata Hidlokik dan Pneumatik ? b. Apa yang
dapat kamu bayangkan dari Hidrolik dan Pneumatik ? |
Kegiatan Inti ( 325 Menit) 1. Peserta didik
mendapatkan pemaparan secara umum
tentang pengetahuan prinsip dasar sistem
hidrolik dan pneumatic dan cara kerja
sistem hidrolik dan pneumatik. 2. Dengan metode
tanya jawab guru
memberikan pertanyaan mengenai: a. Menurut pendapatmu apa yang dimaksud dengan Sistem hidrolik dan Pneumatik ? b. Coba sebutkan contoh penerapannya dalam
bidang otomotif yang
kamu ketahui ? c. Apa yang dimaksud
dengan Viskositas ? d. 3. Secara kolaborasi (bergantian di kelas)
coba lengkapi flowchart berikut dengan simbolnya di papan tulis atau media lain 4. Peserta didik
secara berkelompok mempraktikkan penyusunan flowchart 5. Peserta didik secara berkelompok mempresentasikan hasil penyusunan flowchartnya 6. Peserta didik
diminta untuk mengerjakan soal Latihan. |
Kegiatan Penutup (15
Menit) 1. Peserta didik
dapat menanyakan hal yang tidak
dipahami pada guru 2. Peserta didik
mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama
mengerjakan 3. Peserta didik
menerima apresiasi dan motivasi dari
guru. |
Referensi -M. Syarif.
“Modul Dasar Hidrolik dan Peneumatik”,kementrian pendidikan dan kebudayaan. 2013 -otosigna.
blokspot.com - arf.bus.yutube.com |
LAMPIRAN
RINGKASAN MATERI
A. Komponen
pada bidang otomotif
yang menggunakan sitim hidrolik dan penumatik
Dalam kegiatan sehari hari kita banyak menggunakan alat yang dalam prinsip kerjanya
menggunakan sistim hidrolik dan penumatik. Pada penggunaanya umumnya
sering kita jumpai pada kendaraan bermotor atupun alat penggangkat ataupun yang lainnya, seperti :
1. Dongkrak hidrolik
Dongkrak adalah nama yang
diberikan pada sebuah alat yang digunakan untuk mengangkat beban berat. Untuk ”mendongkrak” sesuatu
ke atas, berarti mengangkatnya. Pada saat bagian bawah kendaraan dikerjakan, atau roda-roda atau track harus diganti, roda dan track tersebut harus diangkat atau
didongkrak
Hidrolik. Dongkrak hidrolik
menggunakan pompa oli untuk menekan oli di dalam dongkrak. Gaya yang
diberikan oleh operator akan meningkat dari ram ke ram.
Gambar. Prinsip kerja dongkrak hidrolis
Bila kita mempunyai dua silinder yang berhubungan; satu
silinder dengan luas penampang 1cm
persegi, dan luas penampang yang kedua 10 cm persegi, dan bila silinder yang
luas penampangnya 1cm digerakkan kebawah
10 cm, maka silinder yang memiliki luas penampang
10 cm akan bergerak naik 1 cm. Bila silinder 1 cm diberi gaya 10 kg, maka akan dihasilkan gaya angkat 100 kg pada
silinder 10 cm. Jadi kita dapat mengangkat 100 kg beban dengan menggunakan
tenaga 10 kg.
Di workshop pusat pelatihan, Anda akan menjumpai
kedua jenis dongkrak namun yang umum
digunakan adalah dongkrak hidrolik, karena daya kerjanya dan kapasitasnya dalam mengangkat beban berat. Dongkrak
hidrolik berukuran kecil mempunyai sebuah pompa silinder yang kecil untuk mengangkat
silinder yang besar. Oli hidrolik dimasukkan kedalam dongkrak dan gerakan diantara Silinder dikontrol dengan valve yang pada saat disetel hanya akan membuat oli mengalir dalam satu arah
saja. Dongkrak tersebut biasanya mempunyai adjustable threaded center piece untuk
menyetel ketinggian. Jenis dongkrak hidrolik ini juga dinamai dongkrak botol
(bottle jack) karena bentuknya
yang menyerupai botol.
Dongkrak
botol ini mempunyai valve
yan disebut control valve. Sewaktu
valve ini ditutup dan dongkrak tersebut dipompa, ram akan bergerak keatas dan mengangkat beban. Sewaktu control valve dibuka, ram tersebut
akan bergerak kebawah menurunkan beban.
Gambar. Dongkrak
Botol
2.
Pesawat Angkat
Dan Angkut
Pesawat angkut dan angkat adalah pesawat atau alat yang
digunakan untuk mengangkat atau memindahkan sebuah barang dengan jarak, besar dan berat tertentu yang sulit untuk dilakukan
ataupun tidak mungkin dilakukan dengan tenaga manusia. Pesawat pengangkat juga dapat diartikan sebagai kelompok
mesin yang bekerja secara periodik yang didesain alat pengangkat dan pemindah muatan yang dapat digantungkan secara
bebas atau diikat pada crane.
Pesawat pengangkut dapat dipisahkan menjadi tiga sesuai
cara pengangkutannya : Hydraulic Handling Device: cara pengangkutan
dengan menggunakan media berupa cairan atau liquid sebagai media
pengangkutan.
Gambar. Forklift Sumber :
Forklift merupakan alat yang di gunakan untuk mengangkat
dan memindahkan barang daru satu tempat ke tempat yang lain
dengan menggunakan prinsip kerja
sistim hidolik.
Gambar. Mobil dump truk
Dump truk merupakan alat yang di gunakan untuk mengangkat
dan memindahkan barang daru satu
tempat ke tempat yang lain dengan menggunakan prinsip kerja sistim hidolik yang di gunakan
untuk mengangkat bak mobil untuk menurunkan
muatan barang nya.
Sumber: www.enegymfg.com Gambar.
Excafator
Excavator merupakan alat berat yang di gunakan untuk mengangkat dan memindahkan barang daru satu tempat ke tempat
yang lain dengan menggunakan prinsip
kerja sistim hidolik
Sumber: www.enegymfg.com Gambar. Bull Dozer
Bull dozer merupakan alat berat yang di gunakan untuk
mengangkat, memindahkan, dan meratakan matial tanah atau tambang daru satu tempat ke tempat yang lain dengan menggunakan prinsip kerja sistim hidolik.
3. Komponen pada bidang
otomitif yang menggunakan sistim
hidrolik
Pada bidang otomotif banyak komponen yang menggunakan
sistim hidrolik seperti Rem kaki, Kopling hidrolik, sistim power steering,
adapun gambar komponen sebagai
berikut :
Sumber: otosigna. blokspot.com Gambar. Rem Hidrolik
Rem hidrolik
merupakan salah satu system utama keslamatan dalam sebuah kendaraan yang berfungsi untuk mengurangi kecepatan
dan menghentikan laju kendaraan sampai
berhenti. Untuk sistem rem hidroik bekerja
berdasarkan hukum pascal. Dimana material berupa
fluida dijadikan alat untuk meneruskan gaya pengereman dari pedal rem. Fluida digunakan
karena material ini tidak memiliki
sifat kompresi sehingga
cocok untuk menyalurkan tekanan.
Sumber: otosigna. blokspot.com Gamabr. Kopling
Hidrolik
Cara
kerja kopling hidrolik
yaitu pedal kopling berfungsi untuk menekan minyak yang sudah ada dalam master silinder.
Selanjutnya minyak akan dibawa ke arah silinder kopling. Tekanan akan berlanjut mendorong tuas pembebas dan bantalan
tekan yang bekerja untuk menekan pegas diafragma.
Sumber: otosigna. blokspot.com Gambar. Hidrolik power steering
Prinsip kerja dari Hidrolik power steering yaitu menggunakan
putaran mesin untuk memutar pompa
power steering dengan menggunakan belt, sehingga oli yang berada dalam sistem menjadi
bertekanan tinggi dan
sanggup membantu memutar
rack kemudi. Alhasil,
PS hidrolis butuh slang tekanan tinggi untuk menyalurkan
oli dari pompa menuju rack
4. Komponen pada bidang
otomotif yang menggunakan sistim penumatik
Pada bidang
otomotif komponen yang menggunakan sistim penumatik adalah
sebagi berikut :
a. Pneumatic Handling Device: cara pengangkutan dengan
menggunakan media berupa
udara, gas sebagai
sarana pengangkutannya seperti pada Gambar. Pneumatic Convey
Gambar. Pneumatic Convey
Sumber: arf.bus.yutube.com Gambar
Air Suspension
Cara
kerja dari air suspension yaitu ketika mesin hidup, kompresor
udara akan menyuplai udara yang bertekanan ke dalam
tabung udara. Udara tersebut masuk ke kantong udara melalui katup solenoid. Karena udara bersifat
dikompresi, sehingga volume tabung udara akan berubah ketika
mendapat beban guna menyerap guncangan pada mobil.
Sumber: arf.bus.yutube.com Gambar
Rem Angin/Jember
Untuk cara kerja rem angin yaitu ,
ketika pedal rem diinjak, brake valve akan terbuka dan release valve menutup. Udara bertekanan mengalir
ke brake chamber,
diubah menjadi gaya mekanis yang menekan kampas rem ke tromol atau cakram sehingga kendaraan berhenti.
SOAL LATIHAN
PERTEMUAN 2
EVALUASI
A.
UJI KOMPETENSI PENGETAHUAN
1.
Tuliskan tiga alat pada bidang
otomotif yang menggunakan sistim
hidrolik dan penumatik !
2.
Tuliskan dan uraikan cara kerja rem dan kopling hidrolik !
3.
Tuliskan dan uraikan
fungsi dari air suspension dan rem angin !
LEMBAR AKTIVITAS
PRAKTIK 1
Instruksi:
secara berkelompok yang terdiri dari 4 orang
1. Masing-masing anggota
kelompok mencari 1 (satu) masalah
umum yang ada pada kehidupan sehari-hari
2. Pilihlah masalah
sederhana yang ingin diangkat per kelompok
3. Diskusikan mengenai
fungsi alat hidrolik
dan penumatik beserta penerapanya dalam bidang otomotif dengan kata-kata
sendiri dan penjelasan gambar nya untuk menyelesaikannya
Nama Kelompok : ...............................................
Anggota Kelompok
: …………………………………
Kelas :
...............................................
ASPEK
Belum Kompeten (0-6)
Cukup Kompeten (6-7)
Kompeten (8-9)
Sangat
Kompeten (10)
Proses menja wab permasalahan berkelompok
Peserta didik tidak terlibat dalam penyusunan jawaban
Peserta didik terlibat dalam penyusunan jawaban namun kurang aktif
Peserta didik terlibat dalam penyusunan jawaban secara aktif tetapi menutup diri untuk diskusi
Peserta
didik terlibat dalam penyusunan
jawabansecara aktif dan terbuka
untuk diskusi
Proses presentasi hasil
Peserta didik tidak mampu mempresentas ikan hasil penyusunan
Peserta didik mampu mempresentas ikan hasil penyusunan namun dengan sikap yang
kurang baik
Peserta didik mampu mempresentas ikan hasil penyusunan dengan
sikap yang baik namun tidak mampu berdiskusi
Peserta didik mampu mempresentasika n hasil penyusunan dengan
sikap yang baik dan
mampu berdiskusi
Hasil Penyusun jawaban
Peserta didik tidak menyusun jawaban
Peserta didik kurang mampu mengidentifikas i
permasalahan dan
kurang mampu menyusun jawaban dengan baik
Peserta didik mampu mengidentifikasi
permasalahan tetapi tidak mampu menyusun jawabandengan baik atau sebaliknya
Peserta didik mampu mengidentifi kasi permasalahan dan menyusun jawaban dengan baik
RUBRIK ASESMEN PRESENTASI HASIL AKTIVITAS PRAKTIK
1 INSTRUMEN PENILAIAN: PROSES
|
Keterangan :
Siswa yang belum
kompeten maka harus
mengikuti pembelajaran remediasi.
Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai level
kompeten
PEMBELAJARAN REMEDIASI
Siswa melakukan
• Pencarian materi
jawaban dari soal yang diberikan.
• Membuat jawaban
dari soal yang diberikan melalui lembar gamabar.
Muara Uya, 2 januari 2024
Mengetahui
Kepala
Sekolah Guru
Mata Pelajaran
Rita Herlina, S.P, M.Pd Wahid Nurmawan, S.Pd
NIP. 196812272005012001 NIP. 198706012014021004
Tidak ada komentar:
Posting Komentar